Jika berjalan-jalan di desa Sukamaju, kita akan menemukan banyak hamparan putih seperti tepung yang dijemur di bawah sinar matahari. Tepung putih tidak lain dan tidak bukan adalah tepung Aci Kawung yang memang banyak diproduksi di daerah Desa Sukamaju ini. Karena hamparan putih Tepung Aci Kawung yang banyak ditemukan dipinggiran jalan di daerah desa sukamaju ini cukup menyita perhatian kita.
Akhirnya beberapa orang dari Kelompok KKNM Unpad Desa Sukamaju pada tanggal 16 Juli 2011 mendatangi salah satu Pabrik pengolahan Aci Kawung yang tepatnya berada di kampung Sukamanah Desa Sukamaju.Pabrik yang kami datangi ini merupakan pabrik pengolahan aci kawung milik Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Pak Ma’sum. Sekitar pukul 09.00 WIB kami sampai di Pabrik pengolahan Aci Kawung milik Pak ma’sum, kami disambut bak dan dengan ramahnya. Pak Ma’sum menjelaskan awal dari proses produksi Aci kawung itu sendiri.
Batang pohon Aren merupakan bahan baku dalam pembuatan tepung aci kawung. Bagian yang digunakan adalah bagian dalam batang yang berwarna putih dengan tekstur bagian dalam agak lunak. Batang pohon aren yang digunakan harus yang sudah berumur cukup tua, biasanya mencapai 30-40 tahun. Dari batang pohon aren ini, banyak sekali manfaat yang dapat diambil seperti, kulit batang aren dapat dibuat kerajinan, ampasnya dapat dibuat pakan ternak dan pupuk.
Harga satu batang pohon aren dengan panjang sekitar 70 cm yaitu Rp.20.000 tergantung pada kualitas batang pohon aren. Dari batang aren tersebut dapat menghasilkan sekitar 10 kg tepung aci kawung. Dalam satu hari, dibutuhkan 20 batang pohon aren, dan dapat menghasilkan 3-4 kwintal tepung aci kawung.
Tepung aci kawung dapat digunakan sebagai bahan baku berbagai macam makanan seperti bakso, kerupuk, cendol, dll. Harga jual dari tepung aci ini fluktuatif, bergantung pada harga keseimbangan di pasar. Biasanya harga tepung aci kawung berkisar antara Rp.3.900 – Rp.4.200 / kg. Pangsa pasar dari pabrik aci kawung meliputi Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Kuningan, dan Sumedang.
Selain menghasilkan tepung aci, industri ini juga menghasilkan limbah padat dan limbah cair. Terdapat empat limbah padat pada industri ini yaitu sabut kasar, sabut halus, batang bagian luar, dan elod. Sabut kasar biasanya hanya dibuang atau dibakar. Sabut halus selain dapat digunakan sebagai pakan ternak, juga dapat digunakan sebagai medium pertumbuhan jamur. Kayu batang bagian luar dapat dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan tangan, atau untuk kayu bakar. Elod sebenarnya merupakan bagian dari tepung aci. Elod adalah aci kawung yang berwarna kecoklatan. Elod dapat ditemui pada bagian akhir dari penyaringan air aci. warna dari elod yang tidak menarik menyebabkan konsumen hanya memandang sebelah mata kepada elod. Padahal elod dapat dimanfaatkan sebagai kerupuk.
Industri pembuatan tepung aci kawung milik bapak Maksum mempekerjakan 4 orang pada bagian pengolahan, 2 orang pada bagian penjemuran, dan 4 orang pada bagian penebangan. Cara pembuatan aci kawung dapat dilihat pada lampiran.
Industri aci kawung ini, memang menuai pro kontra dari berbagai warga masyarakat, karena limbah industri ini dianggap telah mencemari sungai dan persawahan mereka. Namun ada juga pihak lain yang beranggapan bahwa limbah cair dari hasil produksi aci kawung ini dapat menyuburkan lahan persawahan. Kami tidak dapt memastikan pernyataan mana yang benar, karena untuk memastikannya dibutuhkan penelitian yang lebih lanjut. Namun, penanganan limbah cair secara sederhana, sebelum membuangnya ke saluran air mungkin dapat meminimalisasi dampak negatif limbah cair ini bisa dengan kolam pengendapan sementara seperti yang dilakukan di pabrik Pak Ma’sum ini.
batang Pohon Aren yang Merupakan Bahan Baku Aci Kawung
Proses Pembuatan Aci Kawung
Pak Ma’sum Menjelaskan pengolahan Aci Kawung
Proses penjemuran Aci Kawung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar